Terbongkar! Ini 14 Kesalahan Para Pelamar Kerja yang Diungkapkan oleh Para HRD (((SHARE YA!!)))
Bulan Februari, Juni, dan Agustus biasanya jadi bulan-bulan yang diandalkan para HRD untuk mencari pekerja-pekerja baru. Alasannya sederhana, banyak yang baru lulus, sehingga jumlah pencari kerja akan lebih banyak.
Dari banyaknya pelamar kerja yang berkasnya (atau orangnya) mampir ke meja HRD, selalu ada keanehan-keanehan yang dijumpai tim HRD. Meskipun kalau diceritakan terdengar menggelikan, tapi jika kamu mengalaminya sendiri sebagai HRD, hal-hal ini sebenarnya memprihatinkan dan menyebalkan. Ini cuma beberapa saja ya!
Seriously guys, sebelum kamu mengirim surat lamaran, pastikan ulang deh setiap kali kamu menulis nama perusahaan, semuanya sudah ditulis dengan benar.
Biasanya ini paling banyak terjadi bila lamaran dikirimkan melalui email. Sebagian malah mengirimkan email mentah-mentah, tanpa mengisi bagian subject email. Kalau udah gini, siapa yang mau baca lamaran kerjamu? Please.
Jangan bikin HRD jantungan deh pas ketemu orangnya versi asli. Hehehehe..
Beneran deh, sebaiknya kalau kirim lamaran, pas foto yang dikirim nggak usah dikasih bright effect yang lebay, dan posenya juga pose pas foto standar aja. Pake blazer dan baju berkerah juga ya! Lebih baik juga, kasih pas fotomu terbaru.
Beberapa perusahaan akan memintamu mengisi formulir lagi saat kamu tiba untuk mengikuti wawancara. Kalau kamu tidak mengisi formulir itu dengan lengkap, perusahaan akan menganggap kamu malas atau tidak niat mendapatkan pekerjaan itu. Ingat, sainganmu banyak!
Nah, sebelum kamu berani menuliskan UMR/UMK, pastikan juga kamu sudah paham benar apa perbedaan keduanya. Kalau kamu nggak tahu apa beda keduanya, dan berapa besarannya, kamu bakal jadi tertawaan. UMK = Upah Minimum Kantor. Hehehehe.
Bayangin deh, kalau kamu diterima kerja di situ, kamu akan menghabiskan setidaknya 40 jam per minggu di kantor itu. Kalau dibandingkan sama waktu yang kamu habiskan bareng pacarmu, bisa-bisa lebih lama tuh. Berarti pacar pertamamu nanti adalah pekerjaanmu.
Masa sih kamu mau cari pacar nggak cari tahu dulu soal dia sebelum memutuskan mau jadian? HRD ibarat seorang cewek yang akan kamu lamar. Masa sih ada orang yang mau jadian sama kamu kalau kamunya nggak usaha?
Pertanyaan soal gaji sih boleh aja kamu tanyakan saat wawancara, karena itu menunjukkan kalau kamu percaya diri. Tapi, kalau belum-belum kamu udah tanya soal gaji, HRD akan menilai kamu sebagai orang yang hanya money-oriented dan tidak peduli pada pekerjaan yang akan kamu terima. Sabarlah sebentar dan tunggu soal gaji dibahas sendiri oleh HRD ya!
Dari banyaknya pelamar kerja yang berkasnya (atau orangnya) mampir ke meja HRD, selalu ada keanehan-keanehan yang dijumpai tim HRD. Meskipun kalau diceritakan terdengar menggelikan, tapi jika kamu mengalaminya sendiri sebagai HRD, hal-hal ini sebenarnya memprihatinkan dan menyebalkan. Ini cuma beberapa saja ya!
1. Mengirim surat lamaran dengan mencantumkan nama perusahaan yang salah.
Sumber Gambar: addgue.comSeriously guys, sebelum kamu mengirim surat lamaran, pastikan ulang deh setiap kali kamu menulis nama perusahaan, semuanya sudah ditulis dengan benar.
2. Mengirim CV saja tanpa surat lamaran.
Sumber Gambar: thedsgnblog.comBiasanya ini paling banyak terjadi bila lamaran dikirimkan melalui email. Sebagian malah mengirimkan email mentah-mentah, tanpa mengisi bagian subject email. Kalau udah gini, siapa yang mau baca lamaran kerjamu? Please.
3. Pas foto yang alay.
Sumber Gambar: goomya.comJangan bikin HRD jantungan deh pas ketemu orangnya versi asli. Hehehehe..
Beneran deh, sebaiknya kalau kirim lamaran, pas foto yang dikirim nggak usah dikasih bright effect yang lebay, dan posenya juga pose pas foto standar aja. Pake blazer dan baju berkerah juga ya! Lebih baik juga, kasih pas fotomu terbaru.
4. Mengisi formulir lamaran kerja dengan tidak lengkap.
Sumber Gambar: duniaprofesional.comBeberapa perusahaan akan memintamu mengisi formulir lagi saat kamu tiba untuk mengikuti wawancara. Kalau kamu tidak mengisi formulir itu dengan lengkap, perusahaan akan menganggap kamu malas atau tidak niat mendapatkan pekerjaan itu. Ingat, sainganmu banyak!
5. UMR/UMK.
Sumber Gambar: pekanbaru.coNah, sebelum kamu berani menuliskan UMR/UMK, pastikan juga kamu sudah paham benar apa perbedaan keduanya. Kalau kamu nggak tahu apa beda keduanya, dan berapa besarannya, kamu bakal jadi tertawaan. UMK = Upah Minimum Kantor. Hehehehe.
6. Datang wawancara tanpa tahu apa-apa tentang perusahaan yang kamu lamar.
Sumber Gambar: naskarhans.comBayangin deh, kalau kamu diterima kerja di situ, kamu akan menghabiskan setidaknya 40 jam per minggu di kantor itu. Kalau dibandingkan sama waktu yang kamu habiskan bareng pacarmu, bisa-bisa lebih lama tuh. Berarti pacar pertamamu nanti adalah pekerjaanmu.
Masa sih kamu mau cari pacar nggak cari tahu dulu soal dia sebelum memutuskan mau jadian? HRD ibarat seorang cewek yang akan kamu lamar. Masa sih ada orang yang mau jadian sama kamu kalau kamunya nggak usaha?
7. Cuma ngasih satu pertanyaan ke HRD: gajinya berapa?
Sumber Gambar: huffpost.comPertanyaan soal gaji sih boleh aja kamu tanyakan saat wawancara, karena itu menunjukkan kalau kamu percaya diri. Tapi, kalau belum-belum kamu udah tanya soal gaji, HRD akan menilai kamu sebagai orang yang hanya money-oriented dan tidak peduli pada pekerjaan yang akan kamu terima. Sabarlah sebentar dan tunggu soal gaji dibahas sendiri oleh HRD ya!