Wahai Anak Perempuanku, Jagalah Sepuluh Perkara Ini

Sesuatu hari amamah bin harits berpesan kepda anak perempuannya tatkala membawanya kepada calon suaminya:

wahai anak perempuanku! bahwasanya bila wasiat ditinggalkan karna sesuatu keistimewaan ataupun generasi hingga saya menghindar darimu. hendak namun wasiat menggambarkan pengingat untuk orang yang mulia dan juga bekal untuk orang yang berakal.

wahai anak perempuanku! bila seseorang wanita terasa cukup terhadap suami lantaran kekayaan kedua orang tuanya dan juga hajat kedua orang tua kepadanya, hingga saya merupakan orang yang amat terasa cukup dari seluruh itu.

hendak namun wanita diciptakan buat pria dan juga laki - lakai diciptakan buat wanita. oleh karna itu, wahai anak perempuanku! jagalah 10 masalah ini.

kesatu dan juga kedua: perlakuan dengan watak qana’ah dan juga mu’asyarah lewat atensi yang baik dan juga ta’at, karna pada qan’aah ada kebahagiaan qalbu, dan juga pada ketaatan ada keridhaan tuhan.

ketiga dan juga keempat: buatlah janji dihadapannya dan juga beritrospeksilah dihadapannya. jangan hingga dia memandang kurang baik dirimu, dan juga jangan hingga dia mencium darimu kecuali wewangian.

kelima dan juga keenam: perhatikanlah waktu makan dan juga tenangkanlah dia tatkala tidur, karna panas kelaparan amat menjengkelkan dan juga kendala tidur menjengkelkan.

ketujuh dan juga kedelapan: jagalah harta dan juga keluarganya. disebabkan kekuasaan dalam harta maksudnya pengaturan keuangan yang bagus, dan juga kekuasaan dalam keluarga maksudnya perlakuan yang baik.

kesembilan dan juga kesepuluh: jangan engkau sebarluaskan rahasianya, dan jangan engkau langgar peraturannya. bila engkau memberitahukan rahasianya berarti engkau tidak melindungi kehormatannya. bila engkau melanggar perintahnya berarti engkau merobek dadanya.

bahwasanya keagungan menurutnya yang amat besar merupakan kemuliaan yang engkau persembahkan untuknya, dan juga kedamaian yang amat besar menurutnya merupakan perlakuanmu yang amat baik.

ketahuilah, bahwasanya engkau tidak merasakan perihal tersebut, sampai - sampai engkau pengaruhi keinginannya terhadap keinginanmu dan juga keridhaannya terhadap keridhaanmu (baik terhadap perihal yang engkau gemari ataupun yang engkau benci). jauhilah menampakkan kebahagiaan dihadapannya bila dia lagi gelisah, ataupun menampakkan kesedihan tatkala dia lagi gembira.






( sumber: islampos. com )

Subscribe to receive free email updates: