7 Alasan Kenapa Nabi Menganjurkan Untuk Banyak Sedekah di Bulan Ramadhan
Suri teladan kita, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan kepada kita buat banyak bersedekah dan juga berderma di bulan ramadhan. terlebih lagi terdapat bermacam faedah bila seorang meningkat antusias bersedekah kala berpuasa di bulan penuh berkah tersebut.
dalam shahihain, dari ibnu ‘abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia mengatakan,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan orang yang amat gemar bersedekah. antusias dia dalam bersedekah lebih membara lagi kala bulan ramadhan tatkala itu jibril menemui dia. jibril menemui dia tiap malamnya di bulan ramadhan. jibril mengarahkan al - qur’an ketika itu. dan juga rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan yang amat antusias dalam melaksanakan kebaikan bagai angin yang bertiup. ” (hr. bukhari nomor. 3554 dan juga muslim nomor. 2307)
ibnu rajab rahimahullah mengatakan, “al juud berarti giat dan juga banyak berikan (berderma) ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 291). jadi iktikad hadits merupakan rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– giat berikan sedekah pada teman di bulan ramadhan.
ibnu rajab pula mengatakan, “pada diri nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkumpul bermacam berbagai watak dermawan. dia gemar berderma dengan ilmu dan juga harta dia. dia pula mempertaruhkan jiwa buat memperjuangkan agamanya. dia pula membagikan khasiat pada umat dengan menempuh bermacam berbagai trik. wujud kemanfaatan yang dia bagikan merupakan dengan berikan makan pada orang yang lapar, menasihati orang yang bodoh, penuhi hajat dan juga mengangkut kesusahan orang yang perlu. ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 293).
di taman yang lain dari kitab lathaif al - ma’arif (hlm. 295) , antusias nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam buat berderma lebih besar lagi di bulan ramadhan dibandingkan bulan - bulan yang lain.
apa yang mendesak dia lebih bergairah serupa itu?
1. bulan ramadhan merupakan waktu yang mulia dan juga pahala berlipat ganda pada bulan tersebut.
2. giat berderma pada bulan ramadhan berarti menolong orang yang berpuasa, orang yang melaksanakan shalat malam dan juga orang yang berdzikir biar mereka gampang dalam beramal. orang yang menolong di mari hendak memperoleh pahala serupa pahala mereka yang beramal. sebagaimana nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan keutamaan orang yang berikan makan buka puasa,
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“siapa berikan makan orang yang berpuasa, hingga menurutnya pahala serupa orang yang berpuasa, tanpa kurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit juga pula. ” (hr. tirmidzi nomor. 807, ibnu majah nomor. 1746, dan juga ahmad 5: 192, dari zaid bin khalid al - juhani. at - tirmidzi berkata kalau hadits ini hasan shahih. al - hafizh abu thahir berkata kalau sanad hadits ini shahih).
3. di bulan ramadhan, allah pula berderma dengan membagikan rahmat, ampunan dan juga pembebasan dari api neraka, lebih - lebih lagi di malam lailatul qadar.
4. mencampurkan antara puasa dan juga sedekah merupakan karena seorang dimudahkan masuk surga. sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut,
عَنْ عَلِىٍّ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ »
dari ‘ali, dia mengatakan kalau rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “sesungguhnya di surga terdapat kamar yang luarnya dapat dilihat dari dalamnya dan juga dalamnya dapat dilihat dari luarnya. ” lalu orang arab badui kala mendengar perihal itu langsung berdiri dan juga mengatakan, “untuk siapa keistimewaan - keistimewaan tersebut, wahai rasulullah? ” dia bersabda, “itu disediakan untuk orang yang mengatakan yang baik, berikan makan (kepada orang yang perlu) , giat berpuasa, dan juga melaksanakan shalat di malam hari kala manusia terlelap tidur. ” (hr. tirmidzi nomor. 1984 dan juga ahmad 1: 155. al - hafizh abu thahir berkata kalau hadits ini hasan)
kata ibnu rajab angkatan laut (AL) hambali, sifat - sifat yang disebutkan di atas seluruhnya terkumpul di bulan ramadhan. karna orang beriman hendak mengumpulkan pada pribadinya amalan puasa, shalat malam, sedekah dan juga mengatakan yang baik di mana kala berpuasa dilarang mengatakan kotor dan juga percuma. amati lathaif al - ma’arif, hlm. 298.
5. mencampurkan antara sedekah dan juga puasa merupakan karena kemudahan mencapai ampunan dosa dan juga selamat dari siksa neraka. lebih - lebih bila kedua amalan tersebut ditambah dengan amalan shalat malam.
disebutkan kalau puasa merupakan tameng (pelindung) dari siksa neraka,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
“puasa merupakan pelindung dari neraka serupa tameng salah seseorang dari kamu kala mau berlindung dari pembunuhan. ” (hr. ibnu majah nomor. 1639 dan juga an nasai nomor. 2232. angkatan laut (AL) hafizh abu thohir berkata kalau sanad hadits ini shahih).
menimpa sedekah dan juga shalat malam disebutkan dalam hadits,
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ
“sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana api mampu dipadamkan dengan air, begitu pula shalat seorang selepas tengah malam. ” (hr. tirmidzi nomor. 2616 dan juga ibnu majah nomor. 3973. abu isa at - tirmidzi berkata kalau hadits ini hasan shahih. al - hafizh abu thahir berkata kalau hadits ini hasan).
6. dalam puasa tentu terdapat cacat dan juga ketiadaan, sedekah seperti itu yang menutupi ketiadaan tersebut. oleh karenanya di akhir ramadhan, kalangan muslimin disyari’atkan menunaikan zakat fitrah. tujuannya merupakan menyucikan orang yang berpuasa. disebutkan dalam hadits, ibnu ‘abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ
“rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengharuskan zakat fitrah buat menyucikan orang yang berpuasa dari perkata yang percuma dan juga dari perkata kotor, pula buat berikan makan kepada orang miskin. ” (hr. abu daud nomor. 1609 dan juga ibnu majah nomor. 1827. al - hafizh abu thahir berkata kalau sanad hadits ini hasan).
7. disyari’atkan banyak berderma kala puasa serupa dikala berikan makan buka puasa merupakan biar orang kaya mampu merasakan orang yang biasa mengidap lapar sampai - sampai mereka juga mampu menolong orang yang lagi kelaparan.
oleh karenanya sebagian ulama teladan di masa silam ditanya, “kenapa kita diperintahkan buat berpuasa? ” jawab mereka, “supaya yang kaya mampu merasakan penderitaan orang yang lapar. itu biar dia tidak melupakan deritanya orang yang lapar. ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 300)
yang dicontohkan oleh para ulama di antara lain ‘abdullah bin al - mubarak dan juga al - hasan al - bashri, mereka biasa berikan makan pada teman , sementara itu lagi berpuasa (sunnah).
demikian 7 faedah yang di informasikan oleh ibnu rajab yang mendesak kita biar giat menolong, berikan dan juga berderma di bulan ramadhan. sampai - sampai seperti itu kenapa bulan ramadhan diucap bulan muwasaah, ialah bulan yang diperintahkan banyak berderma.
ibnu rajab al - hambali rahimahullah mengatakan, “siapa yang tidak dapat mencapai derajat itsar (mendahulukan teman dari diri seorang diri, pen. ) , hingga jangan hingga dia tidak menggapai derajat orang yang giat menolong teman (muwasah). ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 300)
imam syafi’i rahimahullah mengatakan, “aku amat bahagia kala memandang terdapat yang meningkat antusias mengulurkan tangan menolong teman di bulan ramadhan karna meneladani rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pula karna manusia dikala puasa sangat - sangat memerlukan dorongan di mana mereka telah tersibukkan dengan puasa dan juga shalat sampai - sampai susah buat mencari nafkah buat penuhi kebutuhan mereka. contoh ulama yang serupa itu merupakan al - qadhi abu ya’la dan juga ulama hambali yang lain. ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 301)
cuma allah yang berikan taufik dan juga anugerah buat giat berbuat kebajikan di bulan ramadhan.
( sumber: rumaysho. com )
dalam shahihain, dari ibnu ‘abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia mengatakan,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan orang yang amat gemar bersedekah. antusias dia dalam bersedekah lebih membara lagi kala bulan ramadhan tatkala itu jibril menemui dia. jibril menemui dia tiap malamnya di bulan ramadhan. jibril mengarahkan al - qur’an ketika itu. dan juga rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan yang amat antusias dalam melaksanakan kebaikan bagai angin yang bertiup. ” (hr. bukhari nomor. 3554 dan juga muslim nomor. 2307)
ibnu rajab rahimahullah mengatakan, “al juud berarti giat dan juga banyak berikan (berderma) ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 291). jadi iktikad hadits merupakan rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– giat berikan sedekah pada teman di bulan ramadhan.
ibnu rajab pula mengatakan, “pada diri nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkumpul bermacam berbagai watak dermawan. dia gemar berderma dengan ilmu dan juga harta dia. dia pula mempertaruhkan jiwa buat memperjuangkan agamanya. dia pula membagikan khasiat pada umat dengan menempuh bermacam berbagai trik. wujud kemanfaatan yang dia bagikan merupakan dengan berikan makan pada orang yang lapar, menasihati orang yang bodoh, penuhi hajat dan juga mengangkut kesusahan orang yang perlu. ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 293).
di taman yang lain dari kitab lathaif al - ma’arif (hlm. 295) , antusias nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam buat berderma lebih besar lagi di bulan ramadhan dibandingkan bulan - bulan yang lain.
apa yang mendesak dia lebih bergairah serupa itu?
1. bulan ramadhan merupakan waktu yang mulia dan juga pahala berlipat ganda pada bulan tersebut.
2. giat berderma pada bulan ramadhan berarti menolong orang yang berpuasa, orang yang melaksanakan shalat malam dan juga orang yang berdzikir biar mereka gampang dalam beramal. orang yang menolong di mari hendak memperoleh pahala serupa pahala mereka yang beramal. sebagaimana nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan keutamaan orang yang berikan makan buka puasa,
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“siapa berikan makan orang yang berpuasa, hingga menurutnya pahala serupa orang yang berpuasa, tanpa kurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit juga pula. ” (hr. tirmidzi nomor. 807, ibnu majah nomor. 1746, dan juga ahmad 5: 192, dari zaid bin khalid al - juhani. at - tirmidzi berkata kalau hadits ini hasan shahih. al - hafizh abu thahir berkata kalau sanad hadits ini shahih).
3. di bulan ramadhan, allah pula berderma dengan membagikan rahmat, ampunan dan juga pembebasan dari api neraka, lebih - lebih lagi di malam lailatul qadar.
4. mencampurkan antara puasa dan juga sedekah merupakan karena seorang dimudahkan masuk surga. sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut,
عَنْ عَلِىٍّ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ »
dari ‘ali, dia mengatakan kalau rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “sesungguhnya di surga terdapat kamar yang luarnya dapat dilihat dari dalamnya dan juga dalamnya dapat dilihat dari luarnya. ” lalu orang arab badui kala mendengar perihal itu langsung berdiri dan juga mengatakan, “untuk siapa keistimewaan - keistimewaan tersebut, wahai rasulullah? ” dia bersabda, “itu disediakan untuk orang yang mengatakan yang baik, berikan makan (kepada orang yang perlu) , giat berpuasa, dan juga melaksanakan shalat di malam hari kala manusia terlelap tidur. ” (hr. tirmidzi nomor. 1984 dan juga ahmad 1: 155. al - hafizh abu thahir berkata kalau hadits ini hasan)
kata ibnu rajab angkatan laut (AL) hambali, sifat - sifat yang disebutkan di atas seluruhnya terkumpul di bulan ramadhan. karna orang beriman hendak mengumpulkan pada pribadinya amalan puasa, shalat malam, sedekah dan juga mengatakan yang baik di mana kala berpuasa dilarang mengatakan kotor dan juga percuma. amati lathaif al - ma’arif, hlm. 298.
5. mencampurkan antara sedekah dan juga puasa merupakan karena kemudahan mencapai ampunan dosa dan juga selamat dari siksa neraka. lebih - lebih bila kedua amalan tersebut ditambah dengan amalan shalat malam.
disebutkan kalau puasa merupakan tameng (pelindung) dari siksa neraka,
الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
“puasa merupakan pelindung dari neraka serupa tameng salah seseorang dari kamu kala mau berlindung dari pembunuhan. ” (hr. ibnu majah nomor. 1639 dan juga an nasai nomor. 2232. angkatan laut (AL) hafizh abu thohir berkata kalau sanad hadits ini shahih).
menimpa sedekah dan juga shalat malam disebutkan dalam hadits,
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ
“sedekah itu memadamkan dosa sebagaimana api mampu dipadamkan dengan air, begitu pula shalat seorang selepas tengah malam. ” (hr. tirmidzi nomor. 2616 dan juga ibnu majah nomor. 3973. abu isa at - tirmidzi berkata kalau hadits ini hasan shahih. al - hafizh abu thahir berkata kalau hadits ini hasan).
6. dalam puasa tentu terdapat cacat dan juga ketiadaan, sedekah seperti itu yang menutupi ketiadaan tersebut. oleh karenanya di akhir ramadhan, kalangan muslimin disyari’atkan menunaikan zakat fitrah. tujuannya merupakan menyucikan orang yang berpuasa. disebutkan dalam hadits, ibnu ‘abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan,
فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ
“rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengharuskan zakat fitrah buat menyucikan orang yang berpuasa dari perkata yang percuma dan juga dari perkata kotor, pula buat berikan makan kepada orang miskin. ” (hr. abu daud nomor. 1609 dan juga ibnu majah nomor. 1827. al - hafizh abu thahir berkata kalau sanad hadits ini hasan).
7. disyari’atkan banyak berderma kala puasa serupa dikala berikan makan buka puasa merupakan biar orang kaya mampu merasakan orang yang biasa mengidap lapar sampai - sampai mereka juga mampu menolong orang yang lagi kelaparan.
oleh karenanya sebagian ulama teladan di masa silam ditanya, “kenapa kita diperintahkan buat berpuasa? ” jawab mereka, “supaya yang kaya mampu merasakan penderitaan orang yang lapar. itu biar dia tidak melupakan deritanya orang yang lapar. ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 300)
yang dicontohkan oleh para ulama di antara lain ‘abdullah bin al - mubarak dan juga al - hasan al - bashri, mereka biasa berikan makan pada teman , sementara itu lagi berpuasa (sunnah).
demikian 7 faedah yang di informasikan oleh ibnu rajab yang mendesak kita biar giat menolong, berikan dan juga berderma di bulan ramadhan. sampai - sampai seperti itu kenapa bulan ramadhan diucap bulan muwasaah, ialah bulan yang diperintahkan banyak berderma.
ibnu rajab al - hambali rahimahullah mengatakan, “siapa yang tidak dapat mencapai derajat itsar (mendahulukan teman dari diri seorang diri, pen. ) , hingga jangan hingga dia tidak menggapai derajat orang yang giat menolong teman (muwasah). ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 300)
imam syafi’i rahimahullah mengatakan, “aku amat bahagia kala memandang terdapat yang meningkat antusias mengulurkan tangan menolong teman di bulan ramadhan karna meneladani rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pula karna manusia dikala puasa sangat - sangat memerlukan dorongan di mana mereka telah tersibukkan dengan puasa dan juga shalat sampai - sampai susah buat mencari nafkah buat penuhi kebutuhan mereka. contoh ulama yang serupa itu merupakan al - qadhi abu ya’la dan juga ulama hambali yang lain. ” (lathaif al - ma’arif, hlm. 301)
cuma allah yang berikan taufik dan juga anugerah buat giat berbuat kebajikan di bulan ramadhan.
( sumber: rumaysho. com )