Setan Dibelenggu Kok Masih Ada Maksiat di Bulan Ramadhan? Ini Jawaban Hadits dan Para Ulama
Ulama menarangkan setan betul - betul di belenggu secara dzahir bukan arti kiasan. kenapa dapat terdapat maksiat:
setan dibelenggu dapat jadi masih dapat bergerak, karna tidak dibelenggu total
kerutinan maksiat yang dicoba oleh manusia
ibarat mengaduk kopi, kala sendok sudah dinaikan, air masih senantiasa berbalik. kerap kita dengar kala ceramah menjelang ramadhan ataupun sepanjang ramadhan kalau setan dibelenggu sepanjang bulan ramadhan. rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين
“jika telah tiba bulan ramadhan, pintu - pintu surga dibuka, pintu - pintu neraka ditutup, dan juga setan - setan dibelenggu”
dia pula bersabda,
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“apabila tiba dini malam dari bulan ramadhan, setan - setan dan juga jin - jin yang amat jahat dibelenggu, pintu - pintu neraka ditutup tidak terdapat satu pintupun yang terbuka, sebaliknya pintu - pintu surga dibuka tidak terdapat satu pintupun yang ditutup. dan juga seseorang penyeru menyerukan: ‘wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. wahai orang - orang yang menginginkan kejelekan tahanlah. ’ dan juga allah mempunyai orang - orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjalin pada tiap malam. ”
hendak namun kita memandang senantiasa terdapat maksiat sepanjang bulan ramadhan? setan betul - betul dibelenggu dengan arti dzahir.
ulama berkomentar kalau arti dibelenggu merupakan arti dzahir bukan kiasan. maksudnya setan betul - betul di belenggu hendak namun senantiasa terdapat maksiat, hingga ulama pula menanggapi perihal ini. syaikh muhammad bin shalih al - utsaimin rahimahullah mengatakan,
ومثل هذا الحديث من الأمور الغيبية التي موقفنا منها التسليم والتصديق، وأن لا نتكلم فيما وراء ذلك، فإن هذا أسلم لدين المرء وأحسن عاقبة، ولهذا لما قال عبد الله ابن الإمام أحمد بن حنبل لأبيه: إن الإنسان يصرع في رمضان. قال الإمام: هكذا الحديث ولا تكلم في ذا. ثم إن الظاهر تصفيدهم عن إغواء الناس
“semisal hadits ini menggambarkan masalah ghaib, hingga perilaku kita merupakan menerima dan juga membetulkan. kita tidak mencari - cari apa dibelakang itu (mencari - cari takwil tidak benar, pent). karna perilaku ini lebih selamat untuk agama seorang dan juga lebih baik hasilnya.
oleh karna itu abdullah bin imam ahmad bin hambal mengatakan kepada ayahnya, ‘manusia senantiasa melaksanakan maksiat di bulan ramadhan’
hingga imam ahmad mengatakan, ‘ hadits tidak membicarakan tentang perihal tersebut (tidak terdapat lafadz jelas kalau dengan dibelenggu hendak menurun maksiat, pent). dzahir hadits ini merupakan setan dibelenggu dari menyesatkan manusia. ”
uraian ulama menimpa maksiat senantiasa terdapat di bulan ramadhan
ibnu hajar al - asqalani rahimahullahberkata,
وقال القرطبي بعد أن رجح حمله على ظاهره فإن قيل كيف نرى الشرور والمعاصى واقعة في رمضان كثيرا فلو صفدت الشياطين لم يقع ذلك فالجواب أنها إنما تقل عن الصائمين الصوم الذي حوفظ على شروطه وروعيت ادابه أو المصفد بعض الشياطين وهم المردة لاكلهم كما تقدم في بعض الروايات أو المقصود تقليل الشرور فيه وهذا أمر محسوس فإن وقوع ذلك فيه أقل من غيره اذلا يلزم من تصفيد جميعهم أن لا يقع شر ولا معصية لأن لذلك اسبابا غير الشياطين كالنفوس الخبيثة والعادات القبيحة والشياطين الإنسية. وقال غيره في تصفيد الشياطين في رمضان إشارة إلى رفع عذر المكلف كأنه يقال له قد كفت الشياطين عنك فلا تعتل بهم في ترك الطاعة ولا فعل المعصية.
“al - qurthubi rahimahullah mengatakan sehabis dia memantapkan komentar bawa arti hadits ini setimpal dzahirnya, hingga apabila ditanyakan,
“mengapa kita masih memandang banyak kejelekan dan juga kemaksiatan terjalin di bulan ramadhan sementara itu bila benar setan - setan telah dibelenggu, pastinya perihal itu tidak hendak terjalin?
hingga jawabannya merupakan:
sebetulnya kemaksiatan itu cumalah menurun dari orang - orang yang berpuasa (puasanya menahan dari maksiat) apabila penerapan puasanya mencermati syarat - syarat puasa dan juga melindungi adab - adabnya.
ataupun dapat pula bermakna kalau yang dibelenggu itu cumalah sebagian setan, ialah para pembesar setan bukan seluruhnya, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada sebagian riwayat hadits.
ataupun dapat pula artinya adalahpengurangan kejelekan - kejelekan di bulan ramadhan, dan juga ini suatu yang mampu disaksikan, ialah terbentuknya kemaksiatan di bulan ramadhan lebih sedikit dibandingkan bulan yang lain.
.
karna dibelenggunya segala setan juga tidak mampu membenarkan kejelekan dan juga kemaksiatan lenyap sama sekali, karena terbentuknya kemaksiatan itu pula karna banyak karena tidak hanya setan, serupa jiwa yang kurang baik, kerutinan yang tidak baik dan juga godaan setan - setan dari kalangan manusia.
ulama yang lain mengatakan kalau dibelenggunya setan - setan di bulan ramadhan merupakan isyarat kalau telah dihilangkannya sebab untuk seseorang mukallaf dalam melaksanakan dosa, seolah dikatakan kepadanya,
.
“setan - setan telah ditahan dari menggodamu, hingga jangan lagi kalian menjadikan setan bagaikan sebab dalam meninggalkan ketaatan dan juga melaksanakan maksiat”.
syaikh muhammad bin shalih al - utsaimin rahimahullah menarangkan,
المعاصي التي تقع في رمضان لا تنافي ما ثبت من أن الشياطين تصفد في رمضان، لأن تصفيدها لا يمنع من حركتها…وليس المراد أن الشياطين لا تتحرك أبداً، بل هي تتحرك، وتضل من تضل، ولكن عملها في رمضان ليس كعملها في غيره
“maksiat yang terjalin di bulan ramadhan tidak menafikan kalau setan dibelenggu. karna dibelenggunya setan tidak menghindari mereka dari bergerak.. tidaklah yang diartikan setan tidak dapat bergerak sama sekali terlebih lagi mereka senantiasa bergerak, sesat dan juga menyesatkan. hendak namun gerakan mereka sepanjang bulan ramadhan tidak sama dengan gerakan mereka tidak hanya ramadhan. ”
demikian mudah - mudahan berguna.
( sumber: https:// www. facebook. com/MuslimAfiyah/posts/1454522491278578 )
setan dibelenggu dapat jadi masih dapat bergerak, karna tidak dibelenggu total
kerutinan maksiat yang dicoba oleh manusia
ibarat mengaduk kopi, kala sendok sudah dinaikan, air masih senantiasa berbalik. kerap kita dengar kala ceramah menjelang ramadhan ataupun sepanjang ramadhan kalau setan dibelenggu sepanjang bulan ramadhan. rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين
“jika telah tiba bulan ramadhan, pintu - pintu surga dibuka, pintu - pintu neraka ditutup, dan juga setan - setan dibelenggu”
dia pula bersabda,
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“apabila tiba dini malam dari bulan ramadhan, setan - setan dan juga jin - jin yang amat jahat dibelenggu, pintu - pintu neraka ditutup tidak terdapat satu pintupun yang terbuka, sebaliknya pintu - pintu surga dibuka tidak terdapat satu pintupun yang ditutup. dan juga seseorang penyeru menyerukan: ‘wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. wahai orang - orang yang menginginkan kejelekan tahanlah. ’ dan juga allah mempunyai orang - orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjalin pada tiap malam. ”
hendak namun kita memandang senantiasa terdapat maksiat sepanjang bulan ramadhan? setan betul - betul dibelenggu dengan arti dzahir.
ulama berkomentar kalau arti dibelenggu merupakan arti dzahir bukan kiasan. maksudnya setan betul - betul di belenggu hendak namun senantiasa terdapat maksiat, hingga ulama pula menanggapi perihal ini. syaikh muhammad bin shalih al - utsaimin rahimahullah mengatakan,
ومثل هذا الحديث من الأمور الغيبية التي موقفنا منها التسليم والتصديق، وأن لا نتكلم فيما وراء ذلك، فإن هذا أسلم لدين المرء وأحسن عاقبة، ولهذا لما قال عبد الله ابن الإمام أحمد بن حنبل لأبيه: إن الإنسان يصرع في رمضان. قال الإمام: هكذا الحديث ولا تكلم في ذا. ثم إن الظاهر تصفيدهم عن إغواء الناس
“semisal hadits ini menggambarkan masalah ghaib, hingga perilaku kita merupakan menerima dan juga membetulkan. kita tidak mencari - cari apa dibelakang itu (mencari - cari takwil tidak benar, pent). karna perilaku ini lebih selamat untuk agama seorang dan juga lebih baik hasilnya.
oleh karna itu abdullah bin imam ahmad bin hambal mengatakan kepada ayahnya, ‘manusia senantiasa melaksanakan maksiat di bulan ramadhan’
hingga imam ahmad mengatakan, ‘ hadits tidak membicarakan tentang perihal tersebut (tidak terdapat lafadz jelas kalau dengan dibelenggu hendak menurun maksiat, pent). dzahir hadits ini merupakan setan dibelenggu dari menyesatkan manusia. ”
uraian ulama menimpa maksiat senantiasa terdapat di bulan ramadhan
ibnu hajar al - asqalani rahimahullahberkata,
وقال القرطبي بعد أن رجح حمله على ظاهره فإن قيل كيف نرى الشرور والمعاصى واقعة في رمضان كثيرا فلو صفدت الشياطين لم يقع ذلك فالجواب أنها إنما تقل عن الصائمين الصوم الذي حوفظ على شروطه وروعيت ادابه أو المصفد بعض الشياطين وهم المردة لاكلهم كما تقدم في بعض الروايات أو المقصود تقليل الشرور فيه وهذا أمر محسوس فإن وقوع ذلك فيه أقل من غيره اذلا يلزم من تصفيد جميعهم أن لا يقع شر ولا معصية لأن لذلك اسبابا غير الشياطين كالنفوس الخبيثة والعادات القبيحة والشياطين الإنسية. وقال غيره في تصفيد الشياطين في رمضان إشارة إلى رفع عذر المكلف كأنه يقال له قد كفت الشياطين عنك فلا تعتل بهم في ترك الطاعة ولا فعل المعصية.
“al - qurthubi rahimahullah mengatakan sehabis dia memantapkan komentar bawa arti hadits ini setimpal dzahirnya, hingga apabila ditanyakan,
“mengapa kita masih memandang banyak kejelekan dan juga kemaksiatan terjalin di bulan ramadhan sementara itu bila benar setan - setan telah dibelenggu, pastinya perihal itu tidak hendak terjalin?
hingga jawabannya merupakan:
sebetulnya kemaksiatan itu cumalah menurun dari orang - orang yang berpuasa (puasanya menahan dari maksiat) apabila penerapan puasanya mencermati syarat - syarat puasa dan juga melindungi adab - adabnya.
ataupun dapat pula bermakna kalau yang dibelenggu itu cumalah sebagian setan, ialah para pembesar setan bukan seluruhnya, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada sebagian riwayat hadits.
ataupun dapat pula artinya adalahpengurangan kejelekan - kejelekan di bulan ramadhan, dan juga ini suatu yang mampu disaksikan, ialah terbentuknya kemaksiatan di bulan ramadhan lebih sedikit dibandingkan bulan yang lain.
.
karna dibelenggunya segala setan juga tidak mampu membenarkan kejelekan dan juga kemaksiatan lenyap sama sekali, karena terbentuknya kemaksiatan itu pula karna banyak karena tidak hanya setan, serupa jiwa yang kurang baik, kerutinan yang tidak baik dan juga godaan setan - setan dari kalangan manusia.
ulama yang lain mengatakan kalau dibelenggunya setan - setan di bulan ramadhan merupakan isyarat kalau telah dihilangkannya sebab untuk seseorang mukallaf dalam melaksanakan dosa, seolah dikatakan kepadanya,
.
“setan - setan telah ditahan dari menggodamu, hingga jangan lagi kalian menjadikan setan bagaikan sebab dalam meninggalkan ketaatan dan juga melaksanakan maksiat”.
syaikh muhammad bin shalih al - utsaimin rahimahullah menarangkan,
المعاصي التي تقع في رمضان لا تنافي ما ثبت من أن الشياطين تصفد في رمضان، لأن تصفيدها لا يمنع من حركتها…وليس المراد أن الشياطين لا تتحرك أبداً، بل هي تتحرك، وتضل من تضل، ولكن عملها في رمضان ليس كعملها في غيره
“maksiat yang terjalin di bulan ramadhan tidak menafikan kalau setan dibelenggu. karna dibelenggunya setan tidak menghindari mereka dari bergerak.. tidaklah yang diartikan setan tidak dapat bergerak sama sekali terlebih lagi mereka senantiasa bergerak, sesat dan juga menyesatkan. hendak namun gerakan mereka sepanjang bulan ramadhan tidak sama dengan gerakan mereka tidak hanya ramadhan. ”
demikian mudah - mudahan berguna.
( sumber: https:// www. facebook. com/MuslimAfiyah/posts/1454522491278578 )